Sumur resapan konvensional untuk rumahan yang selama ini kita kenal, umumnya dibuat dari bahan beton berbentuk silinder berdiameter 80~100cm yang dimasukan kedalam lubang berkedalaman ± 150cm. Di bagian bawah diberi batu koral dengan ketebalan ± 15cm. Pada badan silinder dimasukan pipa inlet dari tampungan air hujan (umumnya atap) dan pipa buangan (outlet) menuju saluran pembuangan. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton dan d i atas plat beton ini dapat diurug dengan tanah. Apabila kita akan membuat sumur resapan berskala besar untuk komersil (bangunan tinggi, pabrik, dll), umumnya dibuat bak dari bahan beton bertulang dengan bagian bawah adalah tanah asli, sementara bagian atas/penutup dengan plat beton dan kemudian diurug tanah. Bila diatasnya akan ada beban kendaraan, maka konstruksi menjadi lebih rumit, karena harus benar-benar dihitung kekuatannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi, kini telah ditemukan sistim pembuatan sumur resapan modern dengan men
Dalam rangka menyambut ASIAN GAMES tahun 2018, Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pekerjaan Umum melakukan renovasi besar-besaran terhadap kompleks olahraga Gelora Bung Karno dikawasan Senayan. Seluruh sarana dan prasarana dikawasan tersebut, dibongkar dan/atau diperbaiki serta dipermodern fasilitasnya. Dan salah satu yang menjadi perhatian adalah penataan kawasan hijau dan tata kelola air hujan diseluruh area. Mengingat kawasan GBK Senayan areanya sangat luas, maka Kementrian PU memutuskan untuk mengelola air hujan dengan membuat selain sumur resapan juga tangki penampung air hujan (water detention tank), dengan total volume 3.000.000 liter. Tangki modul MAGNATANK mendapatkan kepercayaan digunakan pada proyek prestis ini, dimana total tangki yang ditanam berjumlah 24.000 unit tersebar di 3 (tiga) lokasi, yaitu area stadion atletik PASI (dahulu dikenal dengan lapangan ABC); Lapangan parkir ISTORA Senayan dan diarea taman Stadion Madya. Pelaksanaan pembuatan di tiga te